Kehadiran orang nomor 1 di jajaran Korem 083/BDJ Malang ini disambut oleh Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0820 Probolinggo Letkol Arh Arip Budi Cahyono, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan serta Ketua Pengkab Paralayang Probolinggo Agung PJ.

Danrem 083/BDJ Malang Kolonel Inf. Muhammad Imam Gogor Agnie Aditya mengatakan landasan take off paralayang yang dipilih ini menurutnya terbaik dari segi viewnya. Apalagi dinikmati sehabis menikmati matahari terbit atau sunrise yang menjadi wisata andalan Gunung Bromo.

“Sangat cocok sekali untuk dikembangkan sport tourism paralayang. Sebab wisata Gunung Bromo sudah mendunia. Saya sangat senang bisa memacu adrenalin disini. Ke depan saya minta untuk terus dikembangkan bila perlu adakan perlombaan kelas dunia disini karena sangat menjual,” katanya.

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini meminta pada saat peresmian jembatan kaca di Seruni Point agar ditampilkan atraksi paralayang tersebut. “Harapannya agar wisata Gunung Bromo bisa semakin menarik, khususnya pada pencinta olahraga extreme,” jelasnya.

Meskipun kegiatan tadi angin kurang bersahabat, Danrem sempat mencoba terbang tunggal alias sendiri tanpa tandem. Rombongan sempat dibuat deg-degan manakala Danrem berani mencobanya. Rasa was-was dan khawatir karena Danrem berani mencoba.

Sementara Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas kunjungan dari Danrem 083/BDJ Malang. Meskipun take off Seruni Point masih belum sempurna, tetapi bisa dicoba langsung dan cocok.

“Tadi beliau sempat mengecek lokasi lain yaitu di Bukit Mentingen, tapi lebih cocok di Seruni Point. Karena viewnya dapat di Seruni Point bisa melihat 3 gunung sekaligus Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru,” ungkapnya.(*).