Cuaca Panas yang Ekstrim di Kota Batu, dr. Susan: Apabila Tubuh Tidak Kuat, Maka Dapat Terserang Penyakit ~ Pojok Kiri Malang Probolinggo
RUNNING STORY :
Loading...

Cuaca Panas yang Ekstrim di Kota Batu, dr. Susan: Apabila Tubuh Tidak Kuat, Maka Dapat Terserang Penyakit

-

Baca Juga

Cuaca Panas yang Ekstrim di Kota Batu, dr. Susan:  Apabila Tubuh Tidak Kuat, Maka Dapat Terserang Penyakit




BATU,pojokkirimapro.com.Akhir-akhir ini Indonesia sedang mengalami cuaca panas yang ekstrim, tidak terkecuali di Kota Batu. Cuaca tersebut membuat masyarakat terganggu untuk melakukan aktivitasnya. Selain itu, masyarakat juga berpotensi terkena penyakit apabila tubuhnya tidak kuat untuk beradaptasi dengan cuaca panas. 


Penyakit-penyakit tersebut akan datang tergantung pada kondisi fisik seseorang. Sebab itu, seseorang harus waspada dan harus selalu memperhatikan kondisi fisiknya.


Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Pemkot Batu dr. Susana Indahwati menyampaikan, penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan dengan cuaca yang sangat panas, antara lain 1. Heatstroke (Hipertermia): Ini adalah kondisi berbahaya di mana suhu tubuh meningkat secara signifikan dan tidak dapat diatur oleh mekanisme tubuh. Heatstroke dapat menyebabkan kebingungan, kejang, dan bahkan kematian jika tidak segera ditangani. 2. Heat Exhaustion (Kelelahan Akibat Panas): Ini adalah tahap awal dari masalah paparan cuaca panas dan dapat menyebabkan gejala seperti pusing, mual, muntah, kelelahan berlebihan, dan kulit kering. 3. Dehidrasi: Cuaca panas dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang lebih cepat melalui keringat. Dehidrasi dapat menyebabkan pusing, lemah, kejang, dan masalah kesehatan lainnya. 4. Heat Cramps (Kram Akibat Panas): Ini adalah kondisi di mana otot-otot tubuh mengalami kram atau kontraksi yang kuat akibat dehidrasi dan kehilangan garam tubuh.

5. Prickly Heat (Ruam Panas): Ini adalah gangguan kulit yang disebabkan oleh penyumbatan kelenjar keringat dan dapat menyebabkan ruam dan gatal pada kulit.

6. Masalah Pernapasan: Cuaca panas ekstrim dapat mempengaruhi sistem pernapasan, terutama pada individu dengan penyakit paru-paru seperti asma dan bronkitis, yang mungkin mengalami eksaserbasi penyakit tersebut. 7. Penyakit Kardiovaskular: Panas yang berlebihan dapat menyebabkan beban kerja jantung yang lebih besar, yang berisiko meningkatkan tekanan darah dan memperburuk kondisi jantung yang ada. 8. Penyakit Kulit: Kulit yang terpapar langsung oleh sinar matahari dalam cuaca panas ekstrim dapat mengalami kerusakan akibat paparan berkepanjangan, termasuk kulit terbakar. 9. Gagal Ginjal: Panas ekstrim dapat menyebabkan dehidrasi yang parah, yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan masalah ginjal. 10. Gagal Hati: Individu dengan masalah hati mungkin lebih rentan terhadap perubahan suhu ekstrem dan dehidrasi.


"Namun, ada beberapa cara melindungi diri dari penyakit karena cuaca panas, antara lain: pindah ke ruangan paling dingin di rumah, terutama siang hari. Jika tidak memungkinkan untuk menjaga kesejukan rumah, habiskan 2 sampai 3 jam sehari di tempat yang sejuk (seperti gedung umum ber-AC). Hindari pergi ke luar selama waktu terpanas hari itu. Hindari aktivitas fisik yang berat. Jika  harus melakukan aktivitas berat, lakukanlah pada waktu yang paling sejuk, biasanya pagi hari antara pukul 04:00 dan 07:00. Tetap di tempat teduh. Jangan tinggalkan anak-anak atau hewan dalam kendaraan yang di parkir," ujar dr. Susan sapaan akrabnya, pada Rabu (11/10/2023).


Tak hanya itu, dirinya juga menambahkan, bahwasanya ada cara menjaga untuk menjaga suhu tubuh agar tetap normal selama cuaca panas: 1. Jaga agar tubuh tetap sejuk dan terhidrasi dengan mandi air dingin. Dapat menggunakan kompres dengan kain, handuk, spons, dan rendaman kaki agar tetap dingin. 2. Kenakan pakaian ringan dan longgar dari bahan alami. Jika pergi ke luar, kenakan topi dan kacamata hitam. Minumlah secara teratur terutama minum air putih. 3. Jika ada keluhan pusing, lemah, cemas, atau sangat haus dan sakit kepala, sebaiknya pindah ke tempat yang sejuk sesegera mungkin. Periksa suhu tubuh lalu minum air atau jus buah untuk rehidrasi. 4. Segera istirahat di tempat yang sejuk jika mengalami kejang otot yang menyakitkan (terutama di kaki, lengan, atau perut). Minum larutan rehidrasi oral yang mengandung elektrolit. 5. Minta bantuan tim medis jika diperlukan, terutama ketika mengalami heat cramps lebih dari 1 jam. Konsultasikan dengan dokter jika merasakan gejala yang tidak biasa atau gejala terus berlanjut.


"Ya, karena kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Seseorang tidak bisa memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, jika berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu untuk meneruskan kehidupannya secara layak. 

Berkaitan dengan hal tersebut, sudah seyogyanya jika Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Sebagai suatu kebutuhan dasar, setiap individu bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga pada dasarnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan adalah tanggung jawab setiap warga negara Indonesia.

Dengan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 100 persen bagi Pemerintah Daerah, maka setiap daerah, termasuk Kota Batu, harus memastikan bahwa seluruh masyarakatnya mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan yang memadai. Dengan memastikan, bahwa seluruh masyarakat memiliki akses ke pelayanan kesehatan yang memadai, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, termasuk masyarakat usia produktif,"urainya.


dr.Susana Indahwati lebih lanjut memaparkan, untuk dapat meningkatkan capaian pelayanan kesehatan masyarakat usia produktif, maka diperlukan suatu inovasi, memanfaatkan jejaring kerja dan komunikasi efektif berupa pembentukan Posbindu di tempat kerja dan sekolah, dimana kedua jenis area tersebut merupakan “titik kumpul” dari masyarakat usia produktif, yang sesuai dengan Petunjuk Teknis Pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dengan batasan usia 15-59 tahun.


"Hipertensi menjadi kasus paling banyak di tahun 2022, banyak dipengaruhi perilaku perilaku berisiko yaitu konsumsi gula, garam dan minyak yang berlebih, kurangnya aktifitas fisik, kebiasaan merokok dan konsumsi Alkohol. Peningkatan penemuan kasus hipertensi di masyarakat tidak lepas dari peningkatan upaya deteksi dini penyakit tidak menular yang dilaksanakan melalui di Puskesmas serta Posbindu di kelompok masyarakat, di Sekolah dan juga di tempat kerja," ujar dr. Susan.


Menurutnya, pemeriksaan tekanan darah secara sederhana bisa dilakukan oleh kader kesehatan maupun masyarakat awam, dengan catatan tetap perlu adanya pengawasan dari tenaga kesehatan. 


"Deteksi dini penyakit hipertensi ini dilakukan minimal 1 kali dalam satu tahun, dan jika ditemukan adanya peningkatan maka setiap bulan harus dipantau dan dilakukan tatalaksana untun mengendalikan tekanan darah agar tidak sampai menimbulkan komplikasi. 


Kuncinya ada pada kesadaran masyarakat untuk cek tekanan darah secara teratur serta melakukan merubah perilaku yang berisiko. 1. Faktor keturunan juga ikut berperan dalam kecenderungan seseorangan mengalami Hipertensi, tetapi yang lebih berpengaruh adalah gaya hidup dan pengelolaan stres.

Jadi seseorang dengan keturunan Hipertensi, tidak selalu akan menjadi hipertensi jika bisa menjaga pola hidupnya baik dan mengelola stresnya,begitu pula sebaliknya,orang tanpa keturunan hipertensi, jika perilakunya berisiko (konsumsi gula garam lemak berlebih,kurang aktifitas fisik, kebiasaan merokok dan alkohol) dan tidak mampu mengelola stres maka bisa mengalami hipertensi. 2. Menurut kriteria Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan, kategori seseorang dikatakan Hipertensi jika Sistole >140mmHg. 3. tahun 2023 sampai dengan bulan juni, berdasarkan laporan bulanan SPM Hipertensi Puskesmas total ada 20.375 Penduduk yang Mengalami Hipertensi dari total 58,385 penduduk yang dilakukan deteksi dini PTM. 4. Kabupaten Kota lain cenderung sama. 


Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 sebanyak 43,7 persen penduduk usia produktif di Kota Batu mengalami hipertensi. Kabupaten kota lain memiliki prosesentase masing masing. 5. Mitos makanan penyebab hipertensi biasanya dikaitkan dengan sate kambing.

Sebenarnya kolesterol dalam daging kambing melalui pengolahan dengan cara dibakar, lebih tinggi dibandingkan dengan pengolahan dengan dikukus atau direbus.Ada tidaknya pengaruh tersebut kembali lagi seberapa banyak konsumsi yang dilakukan serta kondisi kesehatan tubuh saat ini. 6. Kolesterol yang tinggi akan menimbulkan adanya plak atau timbunan pada dinding pembuluh darah, yang pada akhirnya mengganggu aliran darah dalam tubuh dan jantung harus memompa darah secara ekstra. 7. Himbauan kepada masyarakat dengan lakukan CERDIK (Cek Kesehatan Rutin, Enyahkan Asap Rokok dan Alkohol, Rajin Aktifitas Fisik, Diet Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola Stres),"urainya.


Dirinya menjelaskan, bahwasanya sngka Riskesdas tersebut menunjukkan adanya peningkatan penderita hipertensi dan diabetes mellitus pada masyarakat usia produktif, yaitu usia 15-59 tahun. Hal ini disebabkan selain oleh penurunan perilaku sehat, juga karena keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada usia produktif. Masyarakat usia produktif pada pagi sampai sore hari berada di tempat kerja atau sekolah untuk kerja atau sekolah, sehingga tidak dapat berkunjung ke puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya.

Pendekatan yang bisa kita lakukan adalah dengan pembentukan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) di tempat kerja atau sekolah, yang dilakukan oleh kader atau warga sekolah atau tempat kerja tersebut, yang telah dilatih untuk melakukan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes. 


"Maka dengan demikian, masyarakat usia produktif dapat rutin memeriksaan kesehatannya tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau jam belajar di sekolah. Ini adalah upaya kesehatan berbasis masyarakat yang dilakukan pembinaannya oleh Dinas Kesehatan Kota Batu," tutup dr. Susan.(*).



Inzet:Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Pemkot Batu dr. Susana Indahwati.(*).

Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
HUKUM
WISATA

 
PT POJOK KIRI MEDIA © 2007 - 2018 Pojokkiri.co All right reserved Alamat Redaksi : Jl Gayungsari Timur No.35 Surabaya,Jawa Timur
Atas
Night Mode