Demi Keselamatan,Pengunjung Kum-Kum Dilarang Mandi dan Berendam Sementara Waktu
-Baca Juga
Demi Keselamatan,Pengunjung Kum-Kum Dilarang Mandi dan Berendam Sementara Waktu
PROBOLINGGO,pojokkirimapro.com.Demi keselamatan, pengunjung di kawasan Kum-Kum, TPI Mayangan, Kota Probolinggo, dilarang mandi maupun berendam sementara waktu. Larangan ini dikeluarkan setelah patroli keliling yang dipimpin oleh Kasat Binmas Polres Probolinggo Kota, AKP Imam Syafi’i, S.H., menemukan kondisi cuaca ekstrem yang berisiko bagi keselamatan warga.
Pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB, petugas kepolisian memberikan imbauan kepada seluruh masyarakat, terutama pengunjung kawasan Kum-Kum, untuk tidak turun ke laut hingga lima hari ke depan. "Kami mengimbau warga agar tidak mandi atau berendam di kawasan Kum-Kum, terutama pada sore hari, karena cuaca sangat ekstrem," ujar AKP Imam Syafi’i.
Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bahaya akibat gelombang tinggi dan angin kencang yang melanda kawasan pesisir Probolinggo. Berdasarkan pantauan, kondisi ombak yang besar dapat membahayakan keselamatan para pengunjung yang nekat turun ke laut.
Meskipun larangan ini diberlakukan, kawasan Kum-Kum masih dikunjungi oleh sejumlah wisatawan. Namun, jumlah pengunjung mengalami penurunan yang signifikan. "Masih ada pengunjung, tapi sedikit. Mereka hanya melihat-lihat sebentar, lalu kembali pulang," kata AKP Imam Syafi’i.
Kondisi ini juga berdampak pada para pedagang kaki lima (PKL) di sekitar lokasi wisata. Hartono (49), salah satu pedagang di kawasan Kum-Kum, mengaku pendapatannya anjlok akibat sepinya pengunjung. "Biasanya warung saya ramai, tapi sekarang sepi. Pendapatan menurun drastis hingga 80% karena ombak besar," ungkapnya.
Menurut Hartono, dalam beberapa hari terakhir, para wisatawan yang biasanya menghabiskan waktu di Kum-Kum memilih untuk tidak berlama-lama di lokasi akibat kondisi cuaca yang kurang bersahabat. "Biasanya mereka beli makanan dan minuman, tapi sekarang hanya melihat-lihat sebentar lalu pergi," tambahnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi di wilayah perairan utara Jawa Timur, termasuk pesisir Probolinggo. BMKG memprediksi gelombang bisa mencapai ketinggian 2,5 hingga 4 meter, yang berisiko bagi aktivitas di laut.
Selain gelombang tinggi, angin kencang juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi perairan. Kecepatan angin yang meningkat dapat menyebabkan arus laut yang tidak stabil, sehingga berbahaya bagi perenang maupun nelayan yang beraktivitas di sekitar perairan Kum-Kum.
Kepolisian dan petugas keamanan setempat terus melakukan patroli untuk memastikan masyarakat mematuhi imbauan yang diberikan. "Kami akan terus mengawasi dan memberikan peringatan kepada warga yang masih nekat turun ke laut," tegas AKP Imam Syafi’i.
Sementara itu, UPTD daerah juga mengimbau para pedagang dan pelaku usaha di sekitar Kum-Kum untuk bersabar menghadapi situasi ini. "Kami memahami kondisi sulit yang dialami para pedagang, namun keselamatan pengunjung tetap menjadi prioritas utama," ujar Nonot
Diharapkan, setelah kondisi cuaca kembali normal, aktivitas wisata di kawasan Kum-Kum dapat pulih seperti biasa. Sementara itu, masyarakat diminta untuk selalu memperhatikan informasi cuaca terbaru sebelum melakukan aktivitas di kawasan pesisir.
Dengan adanya imbauan ini, diharapkan masyarakat lebih waspada dan tidak mengambil risiko yang dapat membahayakan keselamatan. Polisi dan petugas terkait akan terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini terkait perkembangan cuaca dan kondisi di kawasan wisata Kum-Kum.(Iday/Ysn).