Diduga Ditampar Guru, Siswa SMK di Probolinggo Alami Pendarahan,Orang Tua Lapor Polisi ~ Pojok Kiri Malang Probolinggo
RUNNING STORY :
Loading...

Diduga Ditampar Guru, Siswa SMK di Probolinggo Alami Pendarahan,Orang Tua Lapor Polisi

-

Baca Juga

Diduga Ditampar Guru, Siswa SMK di Probolinggo Alami Pendarahan,Orang Tua Lapor Polisi



PROBOLINGGO,pojokkirimapro.com.Seorang siswa SMK di Kabupaten Probolinggo, RH (17), mengaku mengalami kekerasan fisik oleh gurunya, AS. Insiden tersebut terjadi saat jam pelajaran berlangsung pada pukul 07.30 WIB. Ayah korban, SM (47), langsung mengambil langkah hukum dengan melaporkan kejadian itu ke Polres Probolinggo Kota pada Kamis (13/2/25) pagi.


SM mengatakan, ia mengetahui kejadian tersebut dari putrinya yang menerima telepon dari RH. Dalam percakapan itu, RH mengaku telah ditampar hingga mengeluarkan darah. Mendengar hal tersebut, SM bersama putrinya segera mendatangi sekolah pada pukul 08.30 WIB untuk meminta klarifikasi.


"Ketika saya ditelepon anak perempuan saya, dia bilang adiknya ditampar oleh guru kelasnya. Saya tidak bisa menerima ini. Seharusnya seorang guru mendidik, bukan melakukan kekerasan," ujar SM dengan nada kesal.


Menurut SM, kejadian bermula saat AS meminta RH untuk memotong rambutnya. Namun, RH membantah dengan alasan masih ada teman lain yang memiliki rambut lebih panjang darinya. Diduga, perdebatan tersebut memicu reaksi dari AS hingga akhirnya melakukan pemukulan terhadap RH.


Tidak terima dengan perlakuan tersebut, SM memutuskan untuk melaporkan AS ke pihak kepolisian. Ia berharap ada tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang kembali.


Sementara itu, Kepala Sekolah SMK tempat RH bersekolah, RC (43), saat ditemui di ruang BKK, memberikan tanggapan terkait insiden ini. Didampingi dua guru lainnya, RC mengakui adanya kejadian tersebut dan telah berusaha melakukan mediasi dengan pihak keluarga korban.


"Kami sudah meminta maaf kepada orang tua RH dan menawarkan penyelesaian secara kekeluargaan. Pihak guru juga sudah menyampaikan permintaan maaf. Jika memang ada luka, kami siap bertanggung jawab untuk pengobatan. Namun, orang tua korban tetap ingin melanjutkan laporan ke polisi," jelas RC.


RC menambahkan bahwa pemukulan yang dilakukan oleh AS kemungkinan terjadi secara refleks setelah siswa tersebut diduga mengucapkan kata-kata yang tidak pantas.


"Pemukulan itu terjadi setelah RH ditegur untuk memotong rambutnya. Namun, siswa tersebut membantah dan diduga berkata kasar kepada gurunya. Mungkin karena emosi, guru tersebut refleks menamparnya, mengenai bagian yang mungkin sudah ada luka sebelumnya sehingga berdarah," tambahnya.


Saat ini, kasus tersebut telah resmi ditangani oleh Polres Probolinggo Kota. RH juga telah menjalani visum di RSUD dr. Moh. Saleh untuk memastikan tingkat cedera yang dialaminya.


Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, Iptu Zainal Arifin SH, membenarkan adanya laporan terkait dugaan kekerasan ini. Pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap fakta di balik insiden tersebut.


"Laporan sudah kami terima. Korban sudah menjalani visum et repertum. Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dan akan memanggil saksi-saksi untuk diperiksa lebih lanjut," ujar Iptu Zainal.



Kasus ini menjadi perhatian publik karena melibatkan unsur pendidikan dan dugaan kekerasan terhadap siswa di lingkungan sekolah. Polisi berjanji akan melakukan penyelidikan secara profesional sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.(Iday/Yns).

Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
HUKUM
WISATA

 
PT POJOK KIRI MEDIA © 2007 - 2018 Pojokkiri.co All right reserved Alamat Redaksi : Jl Gayungsari Timur No.35 Surabaya,Jawa Timur
Atas
Night Mode