Perkembangan Terbaru: Penetapan 2 Orang Tersangka Tambahan dalam Perkara Komoditas Timah
-Baca Juga
Perkembangan Terbaru: Penetapan 2 Orang Tersangka Tambahan dalam Perkara Komoditas Timah
JAKARTA,pojokkirimapro.com.Tim Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) kini telah menetapkan 2 orang TERSANGKA tambahan, yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 s/d 2022.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan
dikaitkan dengan alat bukti yang ditemukan, Tim Penyidik telah meningkatkan
status 2 orang saksi menjadi Tersangka, yakni sebagai berikut:
1.
BY
selaku Mantan Komisaris CV VIP.
2.
RI
selaku Direktur Utama PT SBS.
Adapun Tersangka BY
diamankan di tempat persembunyiannya setelah dilakukan pemanggilan paksa dan
pengejaran karena yang bersangkutan berusaha menghindar dengan tidak memenuhi
panggilan penyidik sebanyak 3 kali tanpa alasan. Sedangkan, Tersangka
RI bertindak kooperatif karena telah menyerahkan diri dan mengakui
perbuatannya dengan menemui Tim Penyidik di Kantor Kejaksaan Agung,
Jakarta.
Dari hasil pemeriksaan, Tim
Penyidik menemukan alat bukti yang cukup atas keterkaitan Tersangka BY dan
Tersangka RI bersama dengan Tersangka MRPT alias RZ dan Tersangka
EE dalam pengakomodiran penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk.
Dengan demikian, total tersangka yang diamankan sejak Jumat 16 Februari 2024
s/d Minggu 18 Februari 2024 menjadi 7 orang tersangka.
Untuk kepentingan penyidikan, Tersangka
BY dan Tersangka RI dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara
Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.
Pasal yang disangkakan kepada kedua
Tersangka adalah Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo.
Pasal 18 Undang-Undang
RI Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 jo. Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Perbuatan para tersangka mengakibatkan kerugian negara yang tidak sedikit dan hingga saat ini Tim Penyidik masih menunggu hasil perhitungannya. Tim Penyidik juga masih terus mendalami keterkaitan keterangan para saksi dan barang bukti yang telah disita guna membuat terang dugaan korupsi yang sedang ditangani. (K.3.3.1).