Dua Balita di Probolinggo Tenggelam di Sungai, Ditemukan Tak Bernyawa
-Baca Juga
Dua Balita di Probolinggo Tenggelam di Sungai, Ditemukan Tak Bernyawa
PROBOLINGGO,pojokkirimapro.com.Dua balita asal Desa Tongas Kulon, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, ditemukan tenggelam di sungai desa pada Kamis (6/2/2025) sore. Kedua korban, Farel (3) dan Fano (1 tahun 10 bulan), sempat dibawa ke fasilitas kesehatan, namun nyawa mereka tidak tertolong.
Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui sekitar pukul 16.00 WIB. Salah satu warga, Suyono Ary Bagafeh, yang ikut mencari korban, menemukan salah satu balita dalam keadaan tengkurap di pinggir sungai. “Saya melihat jejak kaki kecil di tepi sungai, lalu menemukan seorang anak dalam posisi tengkurap dan tidak bergerak,” kata Suyono.
Sontak, Suyono berteriak meminta pertolongan warga sekitar. Faris, salah seorang warga, segera mengangkat Farel dari sungai dan mencoba memberikan pertolongan pertama. “Air keluar dari mulutnya setelah diberikan pertolongan, lalu kami membawanya ke RSUD Tongas,” ujarnya.
Namun, kepanikan kembali terjadi setelah warga menyadari bahwa Fano, adik Farel, juga hilang. Warga pun melakukan pencarian lebih lanjut hingga akhirnya Fano ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi pertama. “Saat itu Wahyu yang menemukannya. Kondisinya juga tengkurap di air,” ungkap Muji, saksi di lokasi kejadian.
Fano segera dilarikan ke Puskesmas Tongas, sementara Farel masih mendapatkan penanganan di RSUD Tongas. Namun, sekitar pukul 17.18 WIB, tenaga medis menyatakan bahwa kedua balita tersebut telah meninggal dunia meskipun telah diberikan upaya penyelamatan.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mendapati bahwa lokasi kejadian merupakan aliran sungai dengan arus cukup deras dan lebar sekitar 10 meter. Petugas memasang garis pembatas di sekitar area kejadian untuk kepentingan penyelidikan.
Dari keterangan saksi, diketahui bahwa kedua balita bermain di sekitar sungai tanpa sepengetahuan keluarga. “Mereka tidak berpamitan dan bermain tanpa pengawasan,” ujar salah satu anggota keluarga. Pemeriksaan polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, sehingga kejadian ini diduga sebagai musibah.
Kapolsek Tongas, AKP Mugi, yang terjun langsung ke lokasi, menyatakan bahwa pihaknya telah mengumpulkan keterangan saksi. “Kami memastikan tidak ada unsur kekerasan dalam kejadian ini. Ini murni kecelakaan,” tegas AKP Mugi.
Ia menambahkan, kedua balita memang sering bermain di sekitar lokasi kejadian. "Dari keterangan warga, mereka sempat terlihat bersama teman-temannya sebelum hilang. Tetangga yang mencari merasa curiga karena keduanya sudah tidak terlihat selama sekitar 30 menit," imbuhnya.
Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah Farel dan Fano kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Peristiwa ini menjadi pengingat bagi orang tua agar lebih waspada dalam mengawasi anak-anak, terutama di area yang berisiko seperti sungai atau perairan terbuka lainnya. Hingga saat ini, pihak berwenang masih berupaya memastikan bahwa area sungai tersebut aman bagi warga sekitar.
Sementara itu, warga setempat berencana meningkatkan keamanan di sekitar sungai untuk mencegah kejadian serupa terulang. “Kami berencana memasang pagar atau tanda bahaya agar anak-anak tidak bermain terlalu dekat dengan sungai,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Kanit Reskrim Polsek Tongas, Aipda Anang Farid, membenarkan kejadian tersebut. “Ya, dua anak kecil ditemukan tenggelam oleh warga dan dinyatakan meninggal dunia,” ungkapnya.
Pihak kepolisian mengimbau warga untuk lebih memperhatikan keselamatan anak-anak mereka. “Keselamatan anak adalah tanggung jawab bersama. Mari kita tingkatkan kewaspadaan,” tutupnya. (Iday/Ysn).