Tim Pengabdian Masyarakat Ilmu Pemerintahan Dorong Perempuan Jadi Pemimpin ~ Pojok Kiri Malang Probolinggo
RUNNING STORY :
Loading...

Tim Pengabdian Masyarakat Ilmu Pemerintahan Dorong Perempuan Jadi Pemimpin

-

Baca Juga

Tim Pengabdian Masyarakat Ilmu Pemerintahan Dorong Perempuan Jadi Pemimpin



MALANG-pojokkirimapro.com.Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dengan mengangkat tema yang sangat relevan dan strategis: “Menjadi Pemimpin Perempuan”, Senin (2/6/2025).

Tema ini dipilih sebagai respons terhadap realitas sosial-politik karena semakin banyak perempuan berhasil menempati posisi strategis dalam pemerintahan dan politik, mulai dari Presiden, Wakil Presiden, Menteri, hingga Ketua Partai Politik.

Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta perempuan dari Kelurahan Tasikmadu, Kota Malang dan Desa Kepuharjo, Kabupaten Malang. Sebagian besar peserta merupakan ibu rumah tangga dan pekerja pabrik rokok dengan rentang usia mulai dari 30 hingga 65 tahun.

Meski berasal dari latar belakang non-politik, para peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dan berpandangan kritis selama sesi diskusi. Mereka aktif berbagi pengalaman serta menyampaikan pandangan mengenai peran perempuan dalam dunia politik.

Dalam paparannya, Abdullah Hadis, selaku narasumber utama, menekankan tiga poin penting. Pertama, pentingnya mengajak kaum perempuan untuk aktif terlibat dalam politik. Kedua, bahwa perempuan dan laki-laki memiliki hak serta kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Ketiga, bahwa keberhasilan banyak perempuan dalam dunia politik merupakan bukti nyata kemampuan perempuan sebagai aktor politik yang mumpuni.

“Ini bukan sekadar wacana, tapi fakta sejarah yang membuktikan bahwa perempuan mampu menjadi pemimpin politik di berbagai level,” ujar Abdullah Hadis dalam sesi pemaparannya.

Perwakilan Tim Pengabdian Masyarakat FISIP UB, Dr Muhtar Haboddin S.IP., MA mengungkapkan diskusi juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi perempuan dalam mengakses ruang-ruang kepemimpinan politik.

“Beberapa kendala utama yang diungkap oleh peserta antara lain adalah mahalnya biaya politik, budaya politik yang masih patriarkal, serta faktor internal seperti kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga, khususnya restu dari suami,” ucapnya.

Kegiatan ini menjadi ruang dialog penting untuk memperkuat kesadaran politik perempuan, membangun solidaritas, serta membuka jalan bagi lahirnya calon-calon pemimpin perempuan dari akar rumput.

Dengan kegiatan semacam ini, Ilmu Pemerintahan UB menunjukkan komitmennya dalam mendorong inklusivitas dan kesetaraan gender dalam politik, serta menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan nyata masyarakat. (*/Humas UB).

Mungkin Juga Menarik × +
PERISTIWA
HUKUM
WISATA

 
PT POJOK KIRI MEDIA © 2007 - 2018 Pojokkiri.co All right reserved Alamat Redaksi : Jl Gayungsari Timur No.35 Surabaya,Jawa Timur
Atas
Night Mode